Kata farmakognosi
berasal dari dua kata yunani, yaitu pharmakon
yang berarti obat dan gnosis yang
berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, farmakognosi berarti pengetahuan tentang
obat.
Farmakognosi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang bahan alam, terutama dari tumbuh – tumbuhan, hewan, dan mineral yang
dapat digunakan dalam pengobatan.
Definisi yang mencakup seluruh ruang lingkup farmakognosi
diberikan oleh fluckiger, yaitu
pengetahuan secara serentak berbagai macam cabang ilmu pengetahuan untuk
memperoleh segala segi yang perlu diketahui tentang obat.
Penggunaan
tanaman obat sudah dilakukan orang kurang lebih 2500 tahun sebelum masehi. Hal ini
dapat diketahui dari lempeng tanah liat yang tersimpan di Perpustakaan
Asharbanipal di Assiria, yang menyebutkan berbagai simplisia antara lain kulit
delima, opium, adas manis, madu, ragi, dan minyak jarak.
Pada awal perkembangan ilmu kedokteran dan kefarmasian di
dunia barat, segala sesuatu berkaitan dengan obat dan pengunaannya disebut
sebagai materi medica atau bahan
obat. Sampai saat ini perkembangan farmakognosi sampai ke usaha isolasi,
identifikasi, dan juga teknik teknik kromatografi untuk tujuan analisis
kualitatif dan kuantitatif.
Kesadaran masyarakat tentang khasiat penggunaan tanaman
sebagai obat merupakan perwujudan sikap masyarakat terhadap farmakognosi.
Keadaan ini didukung dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai efek
samping dari pemakaian obat sintetis. Bahan alam yang sangat berpotensial akan
menghasilkan bahan obat yang merupakan senyawa penting bagi perkembangan obat
modern. Seperti perkembangan teknologi DNA rekombinan dan rekayasa genetika
mempelopori lahirnya antibodi vaksin dan serum yang memiliki manfaat besar bagi
daya imunitas tubuh manusia. Penemuan vaksin dan serum tersebut merupakan
manifestasi dari farmakognosi. Dalam S.K Menkes No.125 /Kab/BVII/1971 tentang
wajib daftar obat ada 5 kategori yaitu:
1. Obat : merupakan paduan bahan-bahan yang dimaksudkan
untuk menetapkan diagnosa dan memberikan efektifitas seperti yang diharapkan
2. Obat Jadi : obat
dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, tablet, pil, cairan atau
dengan nama teknis yang sesuai dengan Farmakope Indonesia
3. Obat Paten : obat jadi dengan nama dagang terdaftar atas
nama si penjual dan diproduksi dengan kemasan asli dari pabriknya
4. Obat Baru : obat yang mengandung suatu zat dengan
komponen lain yang belum diketahui khasiat dan kemurniannya
5. Obat Tradisional : khasiat obat yang bersumber dari bahan
alam yang kemudian diramu atau di olah hingga memiliki efek teraupetik pada
konsumennya
Farmakognosi merupakan bagian dari biofarmasi, biokimia,
kimia sintetis sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang
didefinisikan Fluckiger yakni penggunaan secara serempak berbagai cabang ilmu
pengetahuan untuk memperoleh segala segi yang perlu diketahui tentang obat.
Hubungan Farmakognosi dengan Botani dan Zoologi
Mengingat pentingnya identitas botani-zoologi, simplisia
harus memiliki identitas botani dan zoologi yang tepat, dimaksudkan untuk
mengetahui dengan tepat nama latin tanaman atau hewan yang digunakan sebagai
simplisia. Penetapan identitas
botani-zoologi secara tepat merupakan langkah pertama yang harus ditempuh
sebelum melakukan kegiatan lainnya di bidang farmakognosi. Kondisi simplisia
dapat rusak oleh faktor tertentu. Apabila hal tersebut terjadi, maka keadaannya
tidak lagi memenuhi syarat dan dianggap berkualitas rendah. Misalnya saja
simplisia yang akan digunakan bercampur dengan minyak pelumas, basah oleh air
laut, rusak karena bakteri, dan tercampur dengan komposisi bahan lain yang
tidak semestinya.
Hubungan Farmakognosi dengan Ilmu-ilmu lain
Simplisia merupakan bahan utama yang tersedia di
tempat meramu obat dan umumnya diramu atau diracik sendiri oleh tabib.
Hard Rock Hotel & Casino Philadelphia - DrMCD
ReplyDeleteEnjoy the hottest slots, the hottest table 거제 출장안마 games 출장안마 and the 경상북도 출장샵 most 정읍 출장안마 exciting slots in Philly at Hard Rock Hotel 영주 출장안마 & Casino. Start playing today! We offer MILLIONS of FREE